by Amanda Ibnu Rusyd on Friday, 12 November 2010 at 06:28
(saya memang tidak lebih baik tapi note ini membuat saya ingin sekali membaginya dengan kalian :D )
Bismillahirrahmanirrahiim
Ya note kali ini diawali dengan renungan malam hari dan hari-hari berikutnya. Sebuah pertanyaan besar tentang hati seorang akhwat, tapi terjawab juga karena.. ya saya seorang akhwat. Akhwat dengan segala perasaannya, segala pemikirannya dan segala upayanya. Baik dalam mengasihi, menyayangi, memaafkan bahkan ketegasan mereka.
Ini tentang hati seorang akhwat
Hati akhwat tidak keras, sungguh. Segalaknya seorang akhwat, ia pasti akan menangis. Setegasnya seorang akhwat, ia pun akan luluh dengan senandung cinta (eits, dari mahramnya ya!). Hati mereka sungguh lembut. Semarah-marahnya seorang akhwat, ia tidak akan pernah kesal sepenuhnya. Karena yg mendominasi hati akhwat adl rasa simpati. sekali rasa simpati ini muncul, maka akhwat akan terenyuh.
Ini tentang hati seorang akhwat
Tidak perlu tampang ikhwan untuk bisa membuat seorang akhwat jatuh pada kejamnya cinta. Ya, sungguh. Cukuplah dengan tulisan-tulisannya yg sering muncul di homepage Facebook, atau status haroki dakwahnya yg kental di tiap YM nya atau tweet yg tidak sia-sia perkataannya. Bahkan sms-sms tausiyah atau teguran-teguran yg membuat akhwat merasa diperhatikan secara khusus..
Ini tentang hati seorang akhwat
Terbebaninya seorang akhwat saat pelabelan bahwa akhwat tutur katanya harus lembut, atau halus.. Jujur, itu memang hal yg sangat seorang akhwat inginkan. Namun, apabila hal itu dipaksakan dgn pelabelan seperti itu, hati mereka akan terlanjur sakit. Hati mereka selembut hati ibumu.. Karena mereka satu, akhwat..
Ini tentang hati seorang akhwat
Sulit rasanya menjaga pikiran akhwat untuk berpikir rasional. Karena itulah hendaknya pemimpin adalah ikhwan. Mungkin kebanyakan lebih mudah menyampingkan pikirannya untuk rasional, tapi bagi saya pribadi, itu hal yg memberatkan.. Ya, itulah fitrah ikhwah..
Hmm..
Ikhwah yg membacanya..
Inilah tentang hati seorang akhwat dari pandangan saya..
Entah apakah ini mencakup kaum hawa ini apakah tidak. Namun inilah yg kadang terlintas di benak saya.. Semoga Allah selalu merahmati dua (ikhwan dan akhwat) untuk selalu menghargai dan menjalankan amanahnya dgn adil.. Amin..
(diakhiri dgn sebuah puisi kecil)
Ukhtifillah rahimakumullah..
Inilah hati seorang akhwat..
Aku tahu berat untuk menjaga pandangan dari mereka
Karena syaitan punya banyak cara untuk membisikannya..
Aku tahu berat untuk tidak berhubungan dengan mereka baik di dunia asli dan dunia maya
Tapi, surga tertutup dgn segala ketidaksenangan dan neraka tertutup dgn kesenangan..
Aku tahu berat untuk menjaga hati kita..
Karena..
Allah tahu titik terlemah akhwat pada hatinya,
maka diujilah mereka dengan segala kelemahannya..
Dan hanya sebagian yg lulus..
Allah pun memberikan takdir terbaikNya, Ia beri mereka mahram yg baik..
Dan hanya sebagian yg lulus..
Mereka pun terbang dgn sayapnya atas ibadah-ibadah untukNya
Menginjakkan ranah surga
Dan disambut dgn penuh cinta oleh Khadijah r.a, Aisyah r.a, Maryam...
Amin.. Ya Rabbul 'Alamin
-amanda-
Bumi Allah, 11 November 2010
21 : 47
Atas nama Allah, saya persembahkan note ini untuk akhwat di penjuru dunia..
Tetaplah bersinar dgn ibadah-ibadahmu :)
Saya sendiri tertegun, merenung sejenak... tersenyum lalu hal pertama yang harus saya lakukan adalah SHARE catatan ini..