Jumat, 30 Januari 2015

Menuju Jakarta Tanpa Peta Tanpa Jeda! part II

Masih serangkaian cerita #JadiPM angkatan X dengan cerita awal part I )


Ok, kita lanjut ke cerita di dalam bus Primajasa Tasik - Lebak Bulus. Saya duduk menahan dingin dan menahan rasa parno. Menatap lembayung dari Jalan Gerbang Tol Cileunyi. Saya suka senja, senja selalu penuh harapan!

Enjoy Your Life!

1. Pray to Allah 
2. Keep your health 
3. Do what you love 
4. Make a laugh with Fam's 
5. Hangout with friend 
6. Buy everything you need 
7. Go wherever you want 
8. Love someone 
9. Be whoever you wanna be 
10. Smile to the world 

Kamis, 29 Januari 2015

AKANG

Sebelum saya melanjutkan cerita Menuju Jakarta Tanpa Peta Tanpa Jeda! Saya ingin berbagi tentang hal menggelitik yang baru saya sadari  dari orang bukan sunda di Jakarta.


Begini ceritanya,

Biar Allah SWT yang mengeksekusi :)


Ada mereka diluar sana yang barangkali berstatus sama, beralmamater sama, berusia sama dan hidup di kota yang sama. Namun dengan pencapaian yang jauh di atas saya.

Rabu, 28 Januari 2015

#Rokok

Hey, kamu yang lagi berjuang menyiapkan mahar
biar kita jadi teman halal!
Sayang sama aku kan? grin emotikon




Lelaki keren itu sanggup hidup tanpa Rokok!
Ya, jantung aja bisa dijaga apalagi hatinya :D


"Berapa Usiamu Sekarang?"

Ingin menulis tentang diri sendiri di usia yang baru. Ya, kata kang Kemas mah usia tak sekedar angka tapi apakah saya sudah bisa dikatakan dewasa?

Selasa, 27 Januari 2015

Menuju Jakarta Tanpa Peta Tanpa Jeda! part I

(Masih serangkaian cerita #JadiPM angkatan X dengan cerita awal Menjadi Pelari Terakhir Indonesia Mengajar Dimulai dari Esai! Part I dan Menjadi Pelari Terakhir Indonesia Mengajar Dimulai dari Esai! Part II )

Seperti biasa, beberapa hari menjelang keberangkatan saya masih bisa tidur nyenyak dan santai meskipun hati meracau... tapi ya bukan saya jika tidak sempat menggunakan the power of kepepet (It's too bad). Jadilah saya mengerjakan RPP dan Media Pembelajaran untuk Simulasi Mengajar (salah satu bentuk tes dalam DA) menjelang hari H. Nilai mata kuliah Media Pembelajaran saya memang A tapi bukan media gambar, bukan!. Dan sok-sok-an saya menantang diri sendiri di waktu yang sempit itu untuk menggunakan media gambar yang diwarnai sendiri. *Yeahh, gambarnya menyusul.

Jam 3pm, saya masih di sekolah untuk menge-print rpp dan media yang telah dibuat jam 3am tersebut. *Media dan RPP yang ternyataaaaaaaaaaa, nanti saya ceritakan di bagian tes DA. Otak saya mendadak sibuk memikirkan ini itu, menatap kembali catatan barang yang perlu dibawa. HP saya pun tak kalah sibuknya, media sosial dan SMS ramai. Ada sekian menit saya mengalami kebingungan karena sebenarnya saya tidak pernah ke Jakarta sendirian, saya tidak tahu pergi dengan menggunakan angkutan umum ke Jakarta sore hari dan sendirian. Saya benar-benar tidak berpengalaman sebelumnya!

Saya menggunakan kemampuan mencari informasi dari teman-teman yang tinggal di Jakarta atau sering ke Jakarta. Kenapa bukan keluarga yang saya hubungi? Karena ceritanya, saya mau sok keren, sok hebat, sok dewasa, sok tidak ingin membuat khawatir. Sok pokokna mah!

27 Januari

Sepintas muncul wajah seorang gadis berusia 18 tahun yang menangis di sudut sebuah rumah sakit besar di kota Bandung. Tujuh jam menuju pertambahanan usianya, matanya basah sebasah air hujan yang menghujam ke setiap pori tanah. Berjalan tanpa harapan melewati setiap lorong rumah sakit mengantarkan yang tercinta pulang, melewati sebuah lorong yang sepi dan gelap. Namanya ruang jenazah. Begitulah memori yang terekam selama lima tahun dibenaknya. Sebuah memori yang berhasil menghapus semua memori tanggal ulang tahun orang-orang di sekitarnya. Sebuah memori yang menjadikan tanggal 28 Januari sebagai hari pemakaman bukan hari kelahiran.

Senin, 26 Januari 2015

Menjadi Pelari Terakhir Indonesia Mengajar dimulai dari Esai! part I

31 Desember 2014, saya masih berada di kota Tasikmalaya untuk berlibur dan sejenak melupakan rasa deg-deg-an menanti hasil pengumuman seleksi tahap I. Seperti yang saya tulis sebelumnya di Surat Balasan part I dan tentang perasaan saya Surat Balasan II. Akhirnya, pagi hari ketika meng-update media sosial facebook, saya melihat sepupu (yang juga seorang PM) membagikan Link Pengumuman Hasil Seleksi Tahap I Indonesia Mengajar Angkatan X . Sembari saya cek akun twitter @Ind_Mengajar dan ternyata benar, hasil telah diumumkan pagi hari tanggal 1 Januari 2015. 

Perlahan *lebay* tapi serius saya scroll dikit-dikit, takut. Saya bahkan meminta saudara saya yang membacakan, saya meminta ia mencari nama Febby Noor Fadhillah. Dia bilang ada dengan wajah datar, jiwa saya masih melayang, saya bilang jangan becanda. Nyatanya nama saya benar-benar tertulis disana sebagai peserta ke 110 sesuai huruf awal. 

AllahuAkbar! Tentu saya bahagia, mengingat bagaimana akhirnya saya menjadi salah satu aplikan. Saya pun menulis  rasa syukur dan penyemangat untuk diri sendiri. Emang lebay sih, apa-apa ditulis :D

Tapi

Jumat, 23 Januari 2015

No (-t yet) Title

Dalam masa pengumpulan inspirasi untuk menulis:

1. Menuju Jakarta tanpa peta tanpa jeda. #draft
2. Kandidat Pelari Terakhir, Tujuh Jam untuk Tujuh Tes! #Draft
3. Pulang bersama Kang Endang: Pahlawan Masa Kini! #Draft
4. Satu minggu, sampaikah usiaku? #Draft
5. "Wanita, segeralah menikah!" #Draft

...dan menanti jawaban teman-teman tentang #MenikahMuda, Nona Maretty yang bukan bule hanya lahir di bulan Maret itu nyenggol soal Suami. Duh, guru-guru di sekolah sampai nunjukin yang ini yang itu, bilang jangan ini jangan itu, lah bingung saya. Wong saya aja gak punya kriteria khusus dan lagian saya juga santai aja.

Nih salah satu kutipan yang saya suka,
"Saya berpotensi untuk jatuh cinta pada seseorang hanya karena pemikirannya, dan lupa yg lainnya. Apa itu berbahaya?"

Surat Cinta dari Allah SWT

"...Allah tidak menjadikan bagi seseorang
dua hati dalam rongganya."
(Al-Ahzab:4)

Kamis, 22 Januari 2015

Curcol: Perempuan Golongan Darah O

muhasabah: apa yg menjadikan kita dianggap cerdas akalnya? cantik rupanya? dan ceria hatinya?

Menurut yang tertulis dalam sebuah buku bestseller perempuan dengan golongan darah O menarik bagi lawan jenis karena penuh semangat, ceria dan cerdas. Anda boleh tidak percaya, karena saya pun yang bergolongan darah O mulai tidak percaya diri ;)

Kawan galau, inget masa menangisi ia yang terlalu ramah dan baik hati?

Terlambat!

Jiwa ini terjebak di usia remaja berusaha dewasa dengan semangat mahasiswa. 

Baru sadar tahun depan 25 tahun. Banyak seleksi yang tidak lagi bisa diikuti. Ini menyesakkan, banyak hal yang ingin saya lakukan. 

Sebenarnya menginjak usia 24 tahun pun belum, saya baru lulus kuliah dan banyak kesempatan terabaikan sampai batas usia menyadarkan. Terlambat bergerak! 

Merindukan Sosok Hebat yang Hatinya Selalu Saya Sayat dan Sakiti

"Saat Ibu pergi aku memang menangis tapi tak
seperih saat Kakek pergi menyusul Ibu.
Rasanya seperti benar-benar Yatim Piatu."

"Why Do We Want To Be Parents?"

Bulan Oktober lalu SCM dan SMP Bahtera mengadakan “Parents Forum bersama Gobind Vashdev tentang Compassionate Parenting”. Gobind Vashdev merupakan sosok inspiratif, author dari Buku Happiness Inside dan finalis Penghuni Terakhir.

Tweets pertama bertagar GURU

Hasil sharing dengan #guru lain yang berlatar belakang sama, sama-sama terbiasa mudah memahami pelajaran,ternyata ada.. 

Cinta?


Apalah pentingnya siapa yang saya sukai, kagumi dan dekati sekarang? Jika akhirnya yang harus dicintai adalah ia yang berhasil akad di hari nanti. 

Saya senang cukup senang dan tidak boleh sedih.
Siapapun dan bagaimanapun seorang lelaki membuat saya bahagia atau terluka.


Selasa, 06 Januari 2015

Untuk tuan ..

"Aku bahagia mengajar disini, selalu dibentuk untuk menjadi hebat tapi aku ingin mengajar setahun disana dan menginspirasi seumur hidup. Bolehkah?

Duh


Peringatan: Tulisan ini tidak memuat basa basi busuk ataupun pernyataan ambigu! 
Bukan cuma saya, boleh jadi kita pernah bertemu orang yang bertahun-tahun lalu diperhatikan lebih daripada kita memperhatikan diri sendiri. Kita menyebutnya cinta! 


Duh, cinta.. katanya.

Galaksi Hati

Jika kemarin ku tuliskan tentang galaksi mimpi. Kali ini akan ku tuliskan tentang galaski hati.

Kau tahu kan galaksi? 
Ketika benda-benda langit mengorbit satu materi yang sama dan tertarik oleh gravitasi yang membuatnya tetap berada di satu garis orbit. 

Maka wajar, bergerak sebanyak apapun, jarak akan tetap sama. Karena hanya bergerak dalam bentuk putaran. 

Galaksi Mimpi


Melantunkan asa pada senja 
Mencoba menyapa semesta 
Dan mereka tertawa seolah aku tak berlogika 
Bermimpi jadi aurora di kutub utara 

Semangat yang membuncah 
Layaknya supernova 
yang meledak di suatu titik jagat raya 
dengan Lubang hitam bersiap menghisap asa, raga juga cinta 

Ini galaksiku 
Ini mimpiku 
Ini memang galaksi mimpiku 

Gravitasi menahan mimpiku 
Agar tetap tergantung 
Di barisan orbit dengan satelit melilit 

Aku belajar memperbaiki masa depan dengan memahami masa lalu 
Memaafkan setiap luka 
Menciptakan bahagia 

Inilah teori astronomiku!

We have our own way


Ketika hari ini Anda sibuk memikirkan ingin punya ini dan itu,
saya sibuk mengusahakan ingin jadi ini dan itu...

Nazar katanya mah ;)

Bismillah, sebuah nazar yang diminta Icha Khairunnisa Trianita jika saya berhasil menjadi Pengajar Muda yaitu harus jadi Penulis. Penulis profesional yang menuliskan banyak hal bermanfaat dan membagikan tulisannya melalui buku. 

Sederhana, saya tidak terpikir untuk membuat buku apapun karena saya hanya menulis dan tulisannya pun biasa saja. Ya, semoga Allah SWT memberikan saya kesempatan hebat tersebut ;)

Hadiah di Awal Tahun Masehi 2015

Ini hanya sebuah mimpi untuk menjadi pengantar mimpi dan penyampai inspirasi. 

Bukan hanya tentang kuantitas dari 10.000 menjadi 300 dan 300 menjadi 50 tapi tentang sebarapapun banyaknya dan seberapapun sedikitnya, saya salah satunya! 

Bismillah, lebih dekat dengan mimpi ;)

Khairunnisa Trianita




Hanya ingin menulis ini, tak peduli berapa kali aku mendengarmu mengatakan bodoh pada diri sendiri, tak punya kemampuan atau tak cantik. Dunia harus tahu, sahabatku cantik sekali, cerdas dalam bersikap dan punya banyak kemampuan yang dibutuhkan untuk sukses. Terimakasih selalu ada. Terushlah hidup dengan sehat dan bahagia!

Boleh jadi

Boleh jadi, saya kalah kemampuan, pengalaman dan penghargaan.

Boleh jadi pula saya menang keberuntungan

Akan ada

Akan ada saat kau merasa dihempaskan padahal hanya sesaat dilupakan.
Akan ada saat kau memikirkan usaha terbaik untuk kemungkinan terburuk.
Akan ada saat itu, boleh jadi..

Proud of you, Karin!

Semakin tertampar! Selagi saya membenahi skripsi, teman saya sudah pergi melintasi lautan. Beranjak dari pulau penuh kenyamanan ini, tanah Jawa.
Semoga yang hari ini berangkat ke ujung timur Indonesia kembali dengan selamat dan membawa kabar bahagia. So envy!

Kagum! (Post by Order)

Laki-laki yang beranjak menjadi Pria dengan segala sifat dasarnya. Seorang pribadi yang semakin menunjukkan jati diri dengan label-label kedewasaan yang terus menguji harga diri. Berdiri tegap menghadapi masa depan yang bisa jadi membebani, berjalan gagah memasuki rumah perempuan yang dicintainya dan duduk berwibawa depan orang tua perempuan untuk berbicara serius tentang masa depan putri mereka. 

Apapun gaya sehari-harinya, saya selalu kagum dengan pria-pria ini!

*Status by order*

Menunggu atau hanya merindu? Hati-hati ragu.

Mari kita memahami hati yang sedang dikuasai ragu! 

Aktivis Dakwah Kampus ataupun Pengrajin Ajojing, semua sama. Selalu ingin lepas dari belenggu masa lalu yang kadang menggebu-gebu dirindu. 

Hanya mengutip :)


“Seorang pria butuh teman untuk berbagi impian, butuh wanita untuk berbagi hati, dan membutuhkan negara untuk diabdi dengan segenap hati. Itulah hidup terbaik yang bisa dilakukan oleh seseorang.” 

Pesan Laksamana Lee untuk Kang Chi dalam Gu Family Book

Aku dan semesta masih mampu menyapa!

Di antara riak tetesan hujan yang menghujam tanah, sang surya yang perlahan menyingsing di langit barat. Aku di sini membumbui asa dengan cinta, tak lagi ku peduli berakhir kecewa atau tertawa, bahagia atau terluka. Aku berjalan beriring dengan angin semilir dan putaran bumi. Aku, seperti yang kau tahu, tak mudah jatuh!
Meskipun sepatu yang kupakai rusak, jalan yang kutapaki licin dan hati yang kuobati sakit. Hidup tetaplah hidup, Aku dan semesta masih mampu menyapa!

Hidup



Menikmati bacaan di antara angin semilir di bawah pohon rindang di depan Aula UPI Kampus Tasikmalaya.

~Angan ini berkeliaran dan menabrak kalimat yang pernah diucapkan seorang dosen. "Hidup itu bisa ditawar. Selalu dapat dinegosiasikan." Setelah cerita perjalanan ini, kalimat itu tidak sekadar mampir di benak seperti kebanyakan materi kuliah lain. Jika kepalaku diibaratkan topi pesulap, kalimat tersebut menjadi mantra yang serentak menghamburkan merpati-merpati asa (Ismi Tamara dalam 30 Paspor di Kelas Sang Profesor hal. 26).~ 

Lalu?

Silahkan pergi jika masih berbicara masa lalu, kami hanya ingin bersama mereka yang punya rencana.

Minder seminder-mindernya!

Minder itu terasa ketika membandingkan kelebihan orang lain dengan kekurangan diri sendiri. 


Sok keren menang Panitia paling menginspirasi dua kali! Aslinya diri sendiri kayak onggokan daging bertulang yang minim otak.

Sok keren menang Lomba debat terbuka antar kampus!
Aslinya debat sama diri sendiri aja kalah, menangin omongan sendiri aja susah.

Sok keren pengalaman berorganisasi bejibun!
Aslinya megang amanah memimpin cuma segelintir, sisanya menuhin kuota, cuma ban serep kepanitiaan.

Sok keren jadi Evaluator Mokaku dua kali!
Aslinya tugas sendiri kecolongan, hilang. Semangat tulis ulang aja menghilang.

Sok keren punya IP paling gede sekelas!
Aslinya di acara wisuda duduk di belakang temen sekelas yang IPnya dulu gak lebih gede.

Sok keren nulis banyak hal kayak orang pinter!
Aslinya cuma pake asas kesotoyan, ngegabungin ide-ide parsial jadi satu.

Sok keren jadi panitia acara internasional!
Aslinya gak pernah ikut bagian jadi EO di Bandung atau sekedar MC kondangan.

Sok keren calon PresMa BEM!
Aslinya gak punya ambisi ngambil jabatan cuma pengen amanahnya, bodoh.

Sok keren gabung melingkar bareng akhwat-akhwat kece!
Aslinya baru belajar tahsin di kampus dan tetap berkerudung di semester kesekian.

Sok keren jadi guru sekolah berbasis IT!
Aslinya masih diajarin ini itu sama guru-guru lama, masih kena komentar orang tua.

Sok keren lolos seleksi IM tahap I!
Aslinya minder seminder-mindernya, tanpa kemampuan tanpa pengalaman dan tanpa penghargaan.

Senin, 05 Januari 2015

Surat Balasan part III

Dear Febby Noor Fadhillah,
Salam hangat dari Gerakan Indonesia Mengajar,
Kami ingin menginformasikan bahwa Anda telah lolos proses seleksi tahap pertama. Selanjutnya, kami mengundang Anda untuk mengikuti seleksi tahap kedua, yaitu Direct Assessment. Kegiatan Direct Assessment akan dilakukan satu hari penuh sesuai dengan jadwal dan susunan kegiatan yang sudah kami tentukan untuk Anda.
Kami sangat mengharapkan kedatangan Anda dalam tahap yang sangat penting ini, untuk mengetahui lebih jauh tentang keinginan dan aspirasi Anda sebagai Pengajar Muda. Informasi lebih lanjut mengenai jadwal Anda dan urutan kegiatan Direct Assessment akan dikirimkan menyusul melalui email.

Jabat erat,

Tim Rekrutmen Indonesia Mengajar