Selasa, 27 Januari 2015

27 Januari

Sepintas muncul wajah seorang gadis berusia 18 tahun yang menangis di sudut sebuah rumah sakit besar di kota Bandung. Tujuh jam menuju pertambahanan usianya, matanya basah sebasah air hujan yang menghujam ke setiap pori tanah. Berjalan tanpa harapan melewati setiap lorong rumah sakit mengantarkan yang tercinta pulang, melewati sebuah lorong yang sepi dan gelap. Namanya ruang jenazah. Begitulah memori yang terekam selama lima tahun dibenaknya. Sebuah memori yang berhasil menghapus semua memori tanggal ulang tahun orang-orang di sekitarnya. Sebuah memori yang menjadikan tanggal 28 Januari sebagai hari pemakaman bukan hari kelahiran.




0 obrolan:

Posting Komentar