Kamis, 22 Januari 2015

Merindukan Sosok Hebat yang Hatinya Selalu Saya Sayat dan Sakiti

"Saat Ibu pergi aku memang menangis tapi tak
seperih saat Kakek pergi menyusul Ibu.
Rasanya seperti benar-benar Yatim Piatu."



Ada sosok lelaki yang paling ku rindukan.
Ada Wajah Lelaki yang selalu kuharapkan
menjemputku pulang.
Ada senyum lelaki yang selalu mampu
menenangkanku, dulu..

Iya, dulu. Ada lelaki yang selalu ku goreskan
luka dihatinya.

Selama 19 tahun, aku membiarkannya hidup
dalam rasa khawatir berlebih. Tanpa mampu
mengurangi rasa khawatirnya. Hanya bisa
menambah.

Seorang Lelaki yang juga membesarkan Ibuku :')
Seseorang yang mencantumkan namanya di
setiap buku Rapor Sekolah sebagai Orang Tua
Wali.

Seorang lelaki yang mengabdikan hidupnya
sebagai seorang muslim, guru dan Ayah untuk
cucu perempuannya.

Terimakasih Kakek, Soleh Suparman (Alm).




2 July 2013

0 obrolan:

Posting Komentar