Selasa, 06 Januari 2015

Galaksi Hati

Jika kemarin ku tuliskan tentang galaksi mimpi. Kali ini akan ku tuliskan tentang galaski hati.

Kau tahu kan galaksi? 
Ketika benda-benda langit mengorbit satu materi yang sama dan tertarik oleh gravitasi yang membuatnya tetap berada di satu garis orbit. 

Maka wajar, bergerak sebanyak apapun, jarak akan tetap sama. Karena hanya bergerak dalam bentuk putaran. 


Kau tahu kan satelit akan selalu melilit? 
Lagi-lagi karena sebuah kata yaitu gravitasi. 
Kau tahu kan ada bintang jatuh? 
Padahal tak ada yang benar-benar jatuh di luar angkasa. 

Logika bahkan tak menemukan atas dan bawah. Itu hanya konsep manusia dengan sekitar, bukan konsep materi di jagat raya. 

Berbicara tentang Bumi dan Antariksa sebenarnya berbicara tentang legenda yang meminta untuk dibuktikan. 

Seperti rasa-rasa yang memaksa terungkap dalam kata. 

Planet merkurius dan venus dinyatakan sebagai planet yang hangat tapi tak cukup nyaman untuk kehidupan manusia. Persepsi hangat yang nyatanya panas menyengat. 

Mari bergeser sedikit ke sebuah planet yang masih manusia cintai, Planet Bumi. 

Terdapat sebuah kesamaan antara manusia dan bumi. 

Bumi berputar mengelilingi matahari tak henti. Begitupun Bulan yang berputar menyesuaikan dengan perputaran Bumi. Hidup kadang bisa serius dan lucu sekaligus. 

Jika saja manusia paham pentingnya gravitasi atau yang lebih populer dengan gaya tarik. Sedikit saja mengurangi atau menambahkan gaya tarik, dunia tak lagi sama. 

Bukankah begitu pula dengan hati? Hati yang terisi dengan banyak materi yang berharap dipahami.

0 obrolan:

Posting Komentar