
Menikmati bacaan di antara angin semilir di bawah pohon rindang di depan Aula UPI Kampus Tasikmalaya.
~Angan ini berkeliaran dan menabrak kalimat yang pernah diucapkan seorang dosen. "Hidup itu bisa ditawar. Selalu dapat dinegosiasikan." Setelah cerita perjalanan ini, kalimat itu tidak sekadar mampir di benak seperti kebanyakan materi kuliah lain. Jika kepalaku diibaratkan topi pesulap, kalimat tersebut menjadi mantra yang serentak menghamburkan merpati-merpati asa (Ismi Tamara dalam 30 Paspor di Kelas Sang Profesor hal. 26).~
0 obrolan:
Posting Komentar