Kamis, 20 November 2014

Nyanyian Guru di Kelas


Saya memang tidak mahir bernyanyi agar terdengar merdu. Setidaknya murid saya senang dengan lagu-lagu pengantar materi yang saya buat. Atau panitia yang senang dengan yel-yel 'terbanyak' dari kelompok saya saat menjadi peserta pelatihan :p 

Toh, saya sadar suara saya bagus :D 
Jadi, tak mengapa saya kesulitan bernyanyi tapi saya tidak akan membiarkan kelas kering dari nyanyian ;)



Ya, karena kamu sama dengan orang lain :)

Jika Ia yang pernah kau sakiti baik sengaja maupun tidak, masih menyimak saat kau berbicara dan tersenyum saat kau sapa, mungkin bukan karena Ia tak pernah terluka tapi karena Ia cukup berlogika untuk menyamakanmu dengan orang lain sehingga tak ada perlakuan spesial, entah itu spesial untuk diabaikan atau dijauhi. 


Ya, karena Lukanya membuatmu tak bermakna lagi. Baginya kamu sama dengan orang lain yang patut diberi perlakuan ramah ;)

Bagaimana Kamu Yakin? Soulmate

*Ketik hapus ketik hapus* 

Menulis refleksi dari hal yang dilihat dan didengar itu ternyata tidak mudah. Meskipun yang ditulis bukan tentang penulis. 

*** 

Rezeki ANak Shaleh

Yup, percaya sama rezeki anak shaleh! 

Karena mereka yang menurut saya pribadi shaleh dan melakukan banyak hal positif memang benar-benar telah membuktikannya. Maka jika hari ini hidup saya masih terasa sulit dan rumit, mungkin bukan cobaan atau ujian tapi memang sebuah 'pembayaran'. Iya, sebuah harga yang harus dibayar atas kemalasan!


14 November 2014

Pendakian Fiksi


"kamu gak capek?" tanya Zico pada teman pendaki di depannya. 

Tak terdengar jawaban. 

"Hey, kamu gak capek?" Tanyanya lagi sembari menaikkan nada dan volume suara, mungkin juga emosi. 

Kemudian, dua orang di depannya serempak berbalik dan memasang raut wajah seolah bertanya, "Kamu nanya aku?". 

Kamis, 13 November 2014

Ayah

12 November 2014

Selamat hari ayah 

untuk

Senin, 10 November 2014

Tidak! Aku tidak sengaja menangis...

" Why You Leave Me, Ayah?"

Awalnya, saya mencari gambar anak untuk post http://fenofa.blogspot.com/2014/09/mereka.html dan saya menemukan sebuah gambar menarik. Ketika saya perbesar dan membaca tulisan pada gambar rasanya seperti sesuatu memanaskan mata saya. However, semakin dewasa semakin saya memahami bahwa mungkin orang dewasa pun sulit memutuskan hal-hal penting dalam hidupnya tanpa tekanan dari pihak lain. Saya tidak lagi bertanya, cukup menyeka air mata. Saya bahagia karena saya masih punya seorang Ayah

Ini tidak menyedihkan! Tapi kenapa perih sekali?

Selasa, 04 November 2014

Great!




Aku sedang memaksakan diriku untuk menyadari kehebatanku dan menerima kelemahanku!
Sungguh,
Ada jiwa yang berperang, saling serang, meninggikan dan merendahkan, menerbangkan dan menjatuhkan.
Tapi,

Surat dari Pendiri Indonesia Mengajar, Anies Baswedan

Surat untuk Anak-anak Muda Indonesia
Dari : Anies Baswedan
Hal : Indonesia Mengajar