Kamis, 22 Januari 2015

Tweets pertama bertagar GURU

Hasil sharing dengan #guru lain yang berlatar belakang sama, sama-sama terbiasa mudah memahami pelajaran,ternyata ada.. 


..ada satu hal yang disadari. Seringkali kami berusaha mengerti anak slowlearner dan memberikan 'kelonggaran' karena 'empati' #guru .. 

Padahal boleh jadi sang anak tidak ingin diperlakukan seperti itu, anak pun memiliki harga diri. Karena tidak semua #guru pernah mengalami 

..mengalami posisi tersebut. Posisi dimana ia biasa dispesialkan untuk diberi tindak lanjut oleh #guru dan rasa minder melihat kemampuan.. 

..anak lain yang dirasa lebih cepat menerima materi pelajaran. Karena seringkali #guru menelaah permasalahan dari perspektifnya sendiri. 

Hal tersebut baru saya sadari ketika saya gagal cumlaude, #guru sekolah saya kaget mendengarnya dan mengatakan saya gagal fokus. 

Mereka pun bertanya apakah materi di kuliah menyulitkan saya. Tetiba saya fokus pada kemampuan berpikir saya yg dipertanyakan #guru tersebut 

Lagi, nilai dikaitkan dgn sekedar materi ataupun kondisi kognitif. Kadang #guru lupa bahwa kondisi psikologis berperan penting dlm belajar. 

Tersadar, bagaimana bisa kita menjadi #guru yang memahami kondisi siswa sekelas jika memahami teman sekelas dan diri sendiri saja gagal. 

Tersadar pula, bahwa adakalanya kita perlu merasakan jatuh, gagal dan terlambat. Agar saat menjadi #guru kita mampu membangun semangat anak. 

..membangun semangat dari sisi seseorang yang pernah merasakan bukan hanya berusaha simpati dan memahami dari yang terlihat. #guru 

Salah satu kegagalan yang saya syukuri adalah gagal cumlaude. Saya melihat wajah #guru (dosen) yang kecewa dan kawan yang sebenarnya ;) 

Tersadar kembali bahwa rasanya dianggap 'tidak mampu' itu ternyata perih. Bahkan kesempatan membuktikan pun dipersulit. #guru 

Bisa jadi itu yg membuat byk kawan yg saya temui selama sekolah 11 tahun dan kuliah empat tahun sulit berkembang, tiada kepercayaan. #guru 

Label anak 'cerdas' dan 'tidak cerdas' memberi ruang untuk #guru menyalahkan 'kondisi kognitif anak' atas kekurangannya dalam mengajar. 

Shga anak berlabel cerdas yg mengalami penurunan nilai mjdi masalah yg lbh besar drpd anak berlabel tak cerdas yg nilainya ttp jelek. #guru 

Saya pribadi merasa gagal menjadi #guru karena kesulitan memahami penyebab anak yang lambat dalam belajar dan tidak bersemangat.

0 obrolan:

Posting Komentar