Senin, 26 Januari 2015

Menjadi Pelari Terakhir Indonesia Mengajar dimulai dari Esai! part I

31 Desember 2014, saya masih berada di kota Tasikmalaya untuk berlibur dan sejenak melupakan rasa deg-deg-an menanti hasil pengumuman seleksi tahap I. Seperti yang saya tulis sebelumnya di Surat Balasan part I dan tentang perasaan saya Surat Balasan II. Akhirnya, pagi hari ketika meng-update media sosial facebook, saya melihat sepupu (yang juga seorang PM) membagikan Link Pengumuman Hasil Seleksi Tahap I Indonesia Mengajar Angkatan X . Sembari saya cek akun twitter @Ind_Mengajar dan ternyata benar, hasil telah diumumkan pagi hari tanggal 1 Januari 2015. 

Perlahan *lebay* tapi serius saya scroll dikit-dikit, takut. Saya bahkan meminta saudara saya yang membacakan, saya meminta ia mencari nama Febby Noor Fadhillah. Dia bilang ada dengan wajah datar, jiwa saya masih melayang, saya bilang jangan becanda. Nyatanya nama saya benar-benar tertulis disana sebagai peserta ke 110 sesuai huruf awal. 

AllahuAkbar! Tentu saya bahagia, mengingat bagaimana akhirnya saya menjadi salah satu aplikan. Saya pun menulis  rasa syukur dan penyemangat untuk diri sendiri. Emang lebay sih, apa-apa ditulis :D

Tapi
setelah jiwa saya tersadarkan, segera mencari nama-nama yang lolos seleksi (yang berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia) di media sosial (untuk mencari teman seleksi tes DA). Seketika saya mengalami demotivasi Minder! 

Ditambah kenyataan bahwa saya sebenarnya belum membuka email (meskipun sudah kembali ke Bandung). Saya membuka email di tanggal 4 Januari 2015 Surat Balasa part III . Pada tanggal 5 Januari 2015, saya baru menyadari bahwa email tersebut terkena spam dan bukan berasal dari tim rekrutmen, email aslinya memang sama tapi kena virus, entahlah apa. Sehingga saya pun terlambat menyadari bahwa saya harus mengirim konfirmasi kehadiran seleksi tahap II, jika  sampai tanggal 6 Januari tidak saya lakukan itu artinya saya MENGUNDURKAN DIRI. Dunia terasa mau runtuh seketika *lagi-lagi lebay*, saat itu saya sedang di kostan tanpa akses internet via PC dan yahoo tidak menerima saya sign in email via mobile. Atas bantuan sahabat-sahabat tercinta akhirnya saya berhasil konfirmasi. Terimakasih semuanya, terutama Teh Sani dan Icha :*

Deadline!

Memang manusia dikejar dealine. Bukan hanya konfirmasi saja. Ya, saya selalu bertemu dengan deadline, begitupun saat menulis esai. Sebenarnya saya mendaftar dari awal bulan november 2014 dan submit tanggal 15 desember 2014 (Deadline pendaftaran). Apa yang membuat saya begitu lama menyelesaikan?

Selain memikirkan jawaban esai yang lebih mirip mengisi lembar refleksi tersebut, saya pun menghabiskan waktu untuk menguatkan keyakinan, memastikan diri bahwa saya benar-benar akan mendaftar dengan segala konsekuensinya. Memotivasi diri bahwa saya harus bergerak, menghampiri mimpi!

Saya menempelkan tulisan di lemari:
"Jangan menuntut Hak tanpa menjalankan Kewajiban!"

Saya berjanji akan menyelesaikan esai jika tugas sekolah dan hutang kuliah telah selesai. Alhamdulillah, semuanya selesai tanggal 14 Desember 2015. Just, one day left!

Pagi hari tanggal 15 Desember 2014 di sekolah, saya tidak sempat mengisi esai karena pekerjaan yang belum terselesaikan (saat itu sedang masa UAS). Ashar di tanggal 15 Desember 2014, saya masih bertanya pada diri sendiri. Lanjutkan atau hentikan? 

Saya pun memilih untuk melanjutkan, saya memilih kecewa setelah berusaha daripada mundur dan menyesalinya. Meskipun kebingungan karena saya baru saja pindah kostan tanpa akses internet via PC. Akhirnya dengan keberanian di tempat asing, saya memutuskan ke warnet (tempat yang telah lama tak pernah dikunjungi). Sekitar 1-2 Jam saya menyelesaikan semua formulir dan esai. Esai yang akhirnya meloloskan saya dari 10.555 aplikan menjadi 300 kandidat. Allah SWT selalu punya kejutan!

Apa dan bagaimana esainya? Akan saya tulis di part II :)

0 obrolan:

Posting Komentar