Senin, 05 Maret 2012

surat 'kesekian' untuk Ibu


by Febby Noor Fadhillah on Monday, 13 February 2012 at 20:51 


Ibu, kau memang bukan orang yang selalu terbangun dimalam hari untuk menenangkanku saat menangis tapi aku tahu kau tak pernah tidur tenang dan menangis karena aku tak berada disampingmu..


Ibu, Kau memang bukan orang yang selalu membuatkan bekal makan siangku tapi aku tahu kau selalu ingin menyiapkan sarapan sederhana sebelum aku berangkat sekolah meski tak pernah sempat..

Ibu, aku bukannya tidak ingin menangis dan sedih saat para motivator mengajakku merenungi makna kata 'ibu', aku hanay takut tak mampu menahan diri dan menangis histeris, aku tidak ingin menambah bebanmu disana..

Ibu, Ajari aku ketegaran dan kesetiaan yang kau miliki, serta kesedihan yang kau alirkan bersama air wudhumu..

Ibu, seperti apapun dirimu aku menyayangimu karena Allah, maafkan aku yang tak sempat menunjukkan betapa hebatnya Ibuku!

Bagaimana kau berjalan dengan darah bercucuran..
Bagaimana kau berdiri dengan kaki penuh duri..
Bagaiman aku basuh airmata dan keringat itu dengan wudhu..
Bagaimana kau berusaha keras mununjukan  padaku betpa indahnya dunia diluar sana..
betapa cantiknya pribadi berbingkai islam..

Ibu, aku yakin 15 tahun terakhir dalam hidupmu, kau jalani dengan begitu berat, aku tahu kau selalu ingin membahagiakanku dengan caramu..
sedang aku juga sadar, tubuhmu sedang berjuang melawan rasa sakit yang diam-diam kau derita..
aku yakin engkau menyayangiku, seyakin engkau padaku sebagai anugerahNya..
Terimakasih Ibu, karena kau telah menyempatkan sisa waktumu untuk memperkenalkanku pada dunia ini, Pada keyakinan ini !

221211

0 obrolan:

Posting Komentar