Alkisah, saat senja memperlihatkan kilaunya dari ufuk barat, seorang putri menanti kawanan putri lainnya di perempatan cisunyi. Tak lama, hero merah berkuda hijau lewat menyapa.Ketika hero tersebut pergi datanglah sekawan putri dengan kereta labunya.
Ah, ternyata satu putri lagi belum datang. Meskipun tak ikhlas, Sekawanan putri tetap menunggu sambil menikmati Ketan manis dari Kakek penjual di pinggir jalan. Lama menunggu, Putri terakhirpun datang.Perjalanan dimulai...
Singkat cerita, mereka bari saja keluar dari ruang pertemuan. Bersiap untuk pulang. Namun, sungguh sayang,kereta labu yang dikendarai putri tak mampu mendaki tajamnya tikungan tempat parkir. Berkali-kali dicoba pun tetap tak bisa. Di kala putri lain kelelahan menunggu, Putri pemilik kereta labu memanggil Ayahnya yang sedang mengawasi Istana Rakyatnya.Tak disangka, sang Ayah, Hero berjaket kulit hitam itu datang lebih cepat dari perkiraan. Sekawanan putri waswas sekaligus girang karena kereta labu berhasil mendaki.
Singkat cerita lagi, Sekawanan putri pulang dengan kereta labu dan Hero berjaket kulit hitam dengan kuda hitamnya. Namun, malang nasib sekawanan putri tersebut, saat diperjalanan, kereta labu tiba-tiba mengeluarkan asap dan bau karet terbakar. Oh, tidak! sesuatu terbakar dibagian depannya. Semua kembali lemas, bingung dan kesal (ini khusus untuk putri pemilik kereta labu). Karena pernah ada kejadian seperti ini sebelumnya, jadi putri lain hanya tertawa mengingat kebodohan mereka di masa lalu.
Para prajurit dan rakyat yang baik hati berdatangan untuk menolong, namun tidak ada yang dapat dilakukan karena hanya Hero berjaket hitam yang tahu kuncinya.
Ditengah kegelisahan, sekawanan putri tetap menjaga kecantikannya dengan mengabadikan momen tersebut lewat lukisan berteknologi canggih. Putri pemilik, kembali menelepon ayahnya yang ternyata sudah sampai menunggu di cisunyi dan tunangannya di puri untuk datang menjemput temannya.
Dan dengan cepat sang ayah kembali memutarkan kudnya ke arah cibadung. Sang hero pun berdatangan, kali ini ditambah hero berkuda poni biru. Hero tersebut menjemput putri kembali ke Puri negeri dongengnya. Sedangkan putri lainnya pulang bersama Hero berjaket kulit hitam dengan kereta labu yang telah diperbaiki. Dan putrinya dengan kuda hitam mengikuti dari belakang. Para putri kembali dengan selamat berkat pertolongan para hero dan Allah.
Yah, mereka para putri yang beruntung, dimanapun kapanpun, Para Hero selalu ada. Bulan terlihat indah sekali malam ini, seru salag seirang putri. Karena dengan terjadinya hal tersebut, ia memiliki kesempatan jalan-jalan tengah malam melewati akademik keputrian dengan kuda poni biru.
Alhamdulillah, pertolonganMu bisa datang dari siapa saja :)
Ah, ternyata satu putri lagi belum datang. Meskipun tak ikhlas, Sekawanan putri tetap menunggu sambil menikmati Ketan manis dari Kakek penjual di pinggir jalan. Lama menunggu, Putri terakhirpun datang.Perjalanan dimulai...
Singkat cerita, mereka bari saja keluar dari ruang pertemuan. Bersiap untuk pulang. Namun, sungguh sayang,kereta labu yang dikendarai putri tak mampu mendaki tajamnya tikungan tempat parkir. Berkali-kali dicoba pun tetap tak bisa. Di kala putri lain kelelahan menunggu, Putri pemilik kereta labu memanggil Ayahnya yang sedang mengawasi Istana Rakyatnya.Tak disangka, sang Ayah, Hero berjaket kulit hitam itu datang lebih cepat dari perkiraan. Sekawanan putri waswas sekaligus girang karena kereta labu berhasil mendaki.
Singkat cerita lagi, Sekawanan putri pulang dengan kereta labu dan Hero berjaket kulit hitam dengan kuda hitamnya. Namun, malang nasib sekawanan putri tersebut, saat diperjalanan, kereta labu tiba-tiba mengeluarkan asap dan bau karet terbakar. Oh, tidak! sesuatu terbakar dibagian depannya. Semua kembali lemas, bingung dan kesal (ini khusus untuk putri pemilik kereta labu). Karena pernah ada kejadian seperti ini sebelumnya, jadi putri lain hanya tertawa mengingat kebodohan mereka di masa lalu.
Para prajurit dan rakyat yang baik hati berdatangan untuk menolong, namun tidak ada yang dapat dilakukan karena hanya Hero berjaket hitam yang tahu kuncinya.
Ditengah kegelisahan, sekawanan putri tetap menjaga kecantikannya dengan mengabadikan momen tersebut lewat lukisan berteknologi canggih. Putri pemilik, kembali menelepon ayahnya yang ternyata sudah sampai menunggu di cisunyi dan tunangannya di puri untuk datang menjemput temannya.
Dan dengan cepat sang ayah kembali memutarkan kudnya ke arah cibadung. Sang hero pun berdatangan, kali ini ditambah hero berkuda poni biru. Hero tersebut menjemput putri kembali ke Puri negeri dongengnya. Sedangkan putri lainnya pulang bersama Hero berjaket kulit hitam dengan kereta labu yang telah diperbaiki. Dan putrinya dengan kuda hitam mengikuti dari belakang. Para putri kembali dengan selamat berkat pertolongan para hero dan Allah.
Yah, mereka para putri yang beruntung, dimanapun kapanpun, Para Hero selalu ada. Bulan terlihat indah sekali malam ini, seru salag seirang putri. Karena dengan terjadinya hal tersebut, ia memiliki kesempatan jalan-jalan tengah malam melewati akademik keputrian dengan kuda poni biru.
Alhamdulillah, pertolonganMu bisa datang dari siapa saja :)
0 obrolan:
Posting Komentar