Rabu, 25 Juli 2012

No Labelling !



No Labelling, please !

Itulah kalimat yang selalu ingin saya teriakan pada mereka, mereka yang sadar tidak sadar mengganjal kemajuan saya. Mereka yang salahsatunya adalah diri saya sendiri.
Kalimat ini berawal dari..


Hari itu, amanah bejibun, bejibun bagi saya yang amatiran ini. Saya benar-benar merasa give up. Masih diruangan yang sama, ada lebih dari 3 tugas yang harus diselesaikan. Jika saya yakin dan tekun sebenarnya mudah saja. Toh, semua tugas itu tidak jauh dari pengetikan dokumen saja. Tapi.. Apakah kalian pernah merasa, tidak dipercayai dan diinginkan oleh pimpinan hanya karena tugas kalian tidak sedikit atau karena kalian biasa dikenal sebagai Trouble-Maker ?. Dan itu yang saya rasakan. Saya hanya ingin membuktikan saya bisa, saya menginginkan kepercayaan dan kesempatan. Bukan lagi lagi cemoohan dan hinaan meski itu dibungkus dengan candaan.

Tidak mudah membangun kepercayaan diri ditengah orang-orang yang tidak mempercayaimu. Apalagi jika mereka pernah menjadi orang terdekatmu dan mengetahui kelemahanmu. Tidak sedikit orang yang khawatir saya akan melakukan kesalahan seperti sebelum-sebelumnya bahkan mungkin lebih parah, tapi justru itu yang 
membuat saya selalu ketakutan dan kikuk. Rasa khawatir –yang tidak selalu mereka tunjukkan tapi terlihat- itu mensugesti saya bersikap buruk. Saya memang berbeda. Jika kalian menganggap saya baik, saya juga bisa menunjukkannya. Saya yakin. Bukankah setiap orang punya kesempatan untuk menunjukkan kebaikan yang ada pada dirinya, itupun jika kita memberinya kesempatan.


Dulu sekali, sebelum saya mengalami krisis keyakinan diri ini, sebuah catatan membuktikan saya pernah menulis : “Jangan pernah tinggalkan dirimu sendiri meski seluruh dunia tak lagi bersamamu.” Kini saya tahu mengapa saya menulis kalimat ini dulu.


Haha, lucu, Label itu membuat pakaian menjadi mahal atau murah. Label itu mengarahkan kita pada sudut pandang tertentu. Bohong Bangetlah, kalau kita menilai sama dua pakaian dengan label berbeda. Atau menilai Pakaian bagus berlabel murah sama dengan Pakaian jelek berlabel bagus. Dan saya tidak punya pilihan selain membuktikan saya bisa. Saya harus mau, mampu dan maju dibawah tekanan. Karena seorang sahabat pernah berbagi bahwa Ketika kita mulai kehilangan kepercayaan, hanya bukti dari aksi nyatalah yang dapat merubahnya.

0 obrolan:

Posting Komentar