“Spirit, lets own the problem! Lets solve it.”. Inilah
sebuah ajakan sederhana untuk meningkatkan tugas dan fungsi BEM REMA UPI
Kampus Cibiru yang selaras dengan AD/ART REMA UPI Kampus Cibiru dengan
mengoptimalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, ajakan bagi seluruh
Mahasiswa UPI Kampus Cibiru. REMA atau Republik Mahasiswa dengan segala
lika-liku birokrasinya dan berbagai permasalahan yang mengantri untuk diselesaikan, tentunya menuntut pemimpin dan pengurus yang mendekati sempurna ( walaupun sempurna disini masih multi-makna ), karena mereka melakukan hal-hal yang kita tahunya beres.
Namun, tidak banyak mahasiswa dan pihak lembaga yang menyadari dan
mengakui bahwa Pemimpin dan Pengurus BEM bukanlah manusia setengah dewa,
mereka adalah mahasiswa dengan segala keterbatasannya yang berusaha
seoptimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan REMA sesuai Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Meskipun seringkali Mahasiswa lain yang mereka
pikirkan bersikap apatis, seolah-olah semua permasalahan yang ada hanya
dari dan untuk BEM.“Maunya cape-cape-an(?)” kalimat inilah yang
seringkali terdengar dari Mahasiswa non pengurus BEM/Organisator, tapi
jarang mereka (organisator) yang menjawab “Anda tahu kami capek, Anda
hanya diam, mau tahu beres dan hanya berkomentar. Padahal ini untuk Anda
juga”. Karena itulah muncul pemikiran bahwa kami tidak berencana
menyelesaikan masalah kampus sendiri tapi mengajak semua untuk ikut
turun tangan.
Lets do something,
membuat rekomendasi untuk dilakukan kita
bersama. Perubahan kemajuan REMA itu bukan hanya disebabkan oleh efek
satu orang, Namun lebih kepada kesadaran REMA itu sendiri.Kita hanya
memiliki dua pilihan, menjadi aktivis atau apatis. Maka kami menawarkan
lipat tangan anda atau singsingkan lengan baju anda untuk bekerja dan
berkarya bersama.Kemerdekaan itu bukan hasil pemberian tapi perjuangan
seluruh rakyat. Mari kita ibaratkan BEM sebagai Pemerintah, seperti apa
masalah pendidikan di Indonesia dan siapa yang dapat
memperbaikinya.Apakah pemerintahan saja sudah cukup? dan kita
jelas-jelas tahu benar apa jawabannya.
Pendidikan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi akan diaplikasikan dengan kegiatan berbentuk Seminar, Pelatihan, Workshop
dan sejenisnya. Untuk Penelitian sendiri dilakukan melalui Pendekatan
atau menjalin hubungan baik dengan berbagai elemen REMA UPI Kampus
Cibiru, kami tidak ingin terjadi miscommunication yang pada
akhirnya mendekati keterpurukan REMA. Silaturahim antar UKM, ORMAWA, PT
dan Pihak Lembaga harus terjaga juga menumbuhkan sikap peduli. Dengan
ini kita akan mengetahui apa permasalahan yang sedang terjadi, yang
sebelumnya tidak kita sadari atau ketahui. BEM REMA UPI Kampus Cibiru
baiknya mengakar dan merambat.Tidak hanya kuat di dalam tapi juga harus
kuat keluar untuk menjalin mitra, ataupun sebaliknya.
World class and grassroot understand. Setinggi-tingginya
tubuh kita ataupun saat kita terbang, kita tetap akan berpijak ditanah.
Ilmu-ilmu dan rasa kepedulian Mahasiswa disalurkan dengan berbagai
kegiatan Pengabdian pada masyarakat. Kegiatan tersebut dapat berupa
bantuan sosial, sumbangan sukarela, pengabdian sebagai pengajar, Donor
Darah, Gerakan Hayu Hejo, kerja bakti dan sebagainya. Ada
banyak permasalahan yang muncul di masyarakat, respon anda terhadap
suatu masalah adalah cerminan dari akumulasi pengalaman dan pengetahuan
yang anda miliki. Dengan title Mahasiswa yang kita miliki jika
kita masih tidak peduli, itu ironis. Maka dari itu BEM mengadakan
berbagai program untuk menyalurkan rasa peduli REMA dalam beraksi dan
berkarya nyata melalui berbagai kegiatan Pengabdian.
Pengurus BEM berganti kepemimpinan setahun sekali, waktu Satu tahun
itu lama jika hidup kita dua tahun. Namun tidak bagi mereka yang setiap
harinya harus menyelesaikan tugas akademik juga mengabdi sebagai
pengurus BEM. Pengoptimalan Tri Dharma Perguruan Tinggi memang menjadi
acuan terbaik untuk meningkatkan fungsi dan tugas BEM yang selaras
dengan AD/ART REMA. Hidup seorang pengurus BEM dengan sekantong
amanahnya, seperti busur panah yang ditarik sedikit kebelakang dan
melaju kedepan begitu jauh. Satu tahun melaksanakan tugas dan fungsinya
dengan ikhlas, hingga harus mengikhlaskan kepentingan pribadinya, Namun
pengurus BEM mendapatkan ilmu dari pendidikan yang tidak didapat
kebanyakan Mahasiwa Lain.
Tulisan ini kami tutup dengan sebuah kutipan yang diambil dari buku
Fatimah Az-Zahra : “Sesungguhnya api hanya akan membuat emas menjadi
kilap, pukulan hanya akan membuat paku menjadi kokoh. Kesulitan hanya
akan menjadikan orang-orang besar semakin kuat dan bersinar”.So, lets Own the Problems!, dengan
rasa memiliki masalah maka kita akan mau dan berusaha mampu untuk
menyelesaikannya. Karena kita bersama untuk saling menguatkan bukan
sekedar berkerumun atau bahkan saling melemahkan. Meminjam istilah
organisasi sebelah, karena Kita Keluarga.
Febby Noor Fadhillah dan Muhamad Ginanjar Suara
Bismillah :)
“Spirit, lets own the problem! Lets solve it.”. Inilah
sebuah ajakan sederhana untuk meningkatkan tugas dan fungsi BEM REMA UPI
Kampus Cibiru yang selaras dengan AD/ART REMA UPI Kampus Cibiru dengan
mengoptimalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, ajakan bagi seluruh
Mahasiswa UPI Kampus Cibiru. REMA atau Republik Mahasiswa dengan segala
lika-liku birokrasinya dan berbagai permasalahan yang mengantri untuk diselesaikan, tentunya menuntut pemimpin dan pengurus yang mendekati sempurna ( walaupun sempurna disini masih multi-makna ), karena mereka melakukan hal-hal yang kita tahunya beres.
Namun, tidak banyak mahasiswa dan pihak lembaga yang menyadari dan
mengakui bahwa Pemimpin dan Pengurus BEM bukanlah manusia setengah dewa,
mereka adalah mahasiswa dengan segala keterbatasannya yang berusaha
seoptimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan REMA sesuai Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Meskipun seringkali Mahasiswa lain yang mereka
pikirkan bersikap apatis, seolah-olah semua permasalahan yang ada hanya
dari dan untuk BEM.“Maunya cape-cape-an(?)” kalimat inilah yang
seringkali terdengar dari Mahasiswa non pengurus BEM/Organisator, tapi
jarang mereka (organisator) yang menjawab “Anda tahu kami capek, Anda
hanya diam, mau tahu beres dan hanya berkomentar. Padahal ini untuk Anda
juga”. Karena itulah muncul pemikiran bahwa kami tidak berencana
menyelesaikan masalah kampus sendiri tapi mengajak semua untuk ikut
turun tangan.
Lets do something,
membuat rekomendasi untuk dilakukan kita
bersama. Perubahan kemajuan REMA itu bukan hanya disebabkan oleh efek
satu orang, Namun lebih kepada kesadaran REMA itu sendiri.Kita hanya
memiliki dua pilihan, menjadi aktivis atau apatis. Maka kami menawarkan
lipat tangan anda atau singsingkan lengan baju anda untuk bekerja dan
berkarya bersama.Kemerdekaan itu bukan hasil pemberian tapi perjuangan
seluruh rakyat. Mari kita ibaratkan BEM sebagai Pemerintah, seperti apa
masalah pendidikan di Indonesia dan siapa yang dapat
memperbaikinya.Apakah pemerintahan saja sudah cukup? dan kita
jelas-jelas tahu benar apa jawabannya.
Pendidikan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi akan diaplikasikan dengan kegiatan berbentuk Seminar, Pelatihan, Workshop
dan sejenisnya. Untuk Penelitian sendiri dilakukan melalui Pendekatan
atau menjalin hubungan baik dengan berbagai elemen REMA UPI Kampus
Cibiru, kami tidak ingin terjadi miscommunication yang pada
akhirnya mendekati keterpurukan REMA. Silaturahim antar UKM, ORMAWA, PT
dan Pihak Lembaga harus terjaga juga menumbuhkan sikap peduli. Dengan
ini kita akan mengetahui apa permasalahan yang sedang terjadi, yang
sebelumnya tidak kita sadari atau ketahui. BEM REMA UPI Kampus Cibiru
baiknya mengakar dan merambat.Tidak hanya kuat di dalam tapi juga harus
kuat keluar untuk menjalin mitra, ataupun sebaliknya.
World class and grassroot understand. Setinggi-tingginya
tubuh kita ataupun saat kita terbang, kita tetap akan berpijak ditanah.
Ilmu-ilmu dan rasa kepedulian Mahasiswa disalurkan dengan berbagai
kegiatan Pengabdian pada masyarakat. Kegiatan tersebut dapat berupa
bantuan sosial, sumbangan sukarela, pengabdian sebagai pengajar, Donor
Darah, Gerakan Hayu Hejo, kerja bakti dan sebagainya. Ada
banyak permasalahan yang muncul di masyarakat, respon anda terhadap
suatu masalah adalah cerminan dari akumulasi pengalaman dan pengetahuan
yang anda miliki. Dengan title Mahasiswa yang kita miliki jika
kita masih tidak peduli, itu ironis. Maka dari itu BEM mengadakan
berbagai program untuk menyalurkan rasa peduli REMA dalam beraksi dan
berkarya nyata melalui berbagai kegiatan Pengabdian.
Pengurus BEM berganti kepemimpinan setahun sekali, waktu Satu tahun
itu lama jika hidup kita dua tahun. Namun tidak bagi mereka yang setiap
harinya harus menyelesaikan tugas akademik juga mengabdi sebagai
pengurus BEM. Pengoptimalan Tri Dharma Perguruan Tinggi memang menjadi
acuan terbaik untuk meningkatkan fungsi dan tugas BEM yang selaras
dengan AD/ART REMA. Hidup seorang pengurus BEM dengan sekantong
amanahnya, seperti busur panah yang ditarik sedikit kebelakang dan
melaju kedepan begitu jauh. Satu tahun melaksanakan tugas dan fungsinya
dengan ikhlas, hingga harus mengikhlaskan kepentingan pribadinya, Namun
pengurus BEM mendapatkan ilmu dari pendidikan yang tidak didapat
kebanyakan Mahasiwa Lain.
Tulisan ini kami tutup dengan sebuah kutipan yang diambil dari buku
Fatimah Az-Zahra : “Sesungguhnya api hanya akan membuat emas menjadi
kilap, pukulan hanya akan membuat paku menjadi kokoh. Kesulitan hanya
akan menjadikan orang-orang besar semakin kuat dan bersinar”.So, lets Own the Problems!, dengan
rasa memiliki masalah maka kita akan mau dan berusaha mampu untuk
menyelesaikannya. Karena kita bersama untuk saling menguatkan bukan
sekedar berkerumun atau bahkan saling melemahkan. Meminjam istilah
organisasi sebelah, karena Kita Keluarga.
Febby Noor Fadhillah dan Muhamad Ginanjar Suara
Namun, tidak banyak mahasiswa dan pihak lembaga yang menyadari dan mengakui bahwa Pemimpin dan Pengurus BEM bukanlah manusia setengah dewa, mereka adalah mahasiswa dengan segala keterbatasannya yang berusaha seoptimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan REMA sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Meskipun seringkali Mahasiswa lain yang mereka pikirkan bersikap apatis, seolah-olah semua permasalahan yang ada hanya dari dan untuk BEM.“Maunya cape-cape-an(?)” kalimat inilah yang seringkali terdengar dari Mahasiswa non pengurus BEM/Organisator, tapi jarang mereka (organisator) yang menjawab “Anda tahu kami capek, Anda hanya diam, mau tahu beres dan hanya berkomentar. Padahal ini untuk Anda juga”. Karena itulah muncul pemikiran bahwa kami tidak berencana menyelesaikan masalah kampus sendiri tapi mengajak semua untuk ikut turun tangan.
Lets do something,
membuat rekomendasi untuk dilakukan kita bersama. Perubahan kemajuan REMA itu bukan hanya disebabkan oleh efek satu orang, Namun lebih kepada kesadaran REMA itu sendiri.Kita hanya memiliki dua pilihan, menjadi aktivis atau apatis. Maka kami menawarkan lipat tangan anda atau singsingkan lengan baju anda untuk bekerja dan berkarya bersama.Kemerdekaan itu bukan hasil pemberian tapi perjuangan seluruh rakyat. Mari kita ibaratkan BEM sebagai Pemerintah, seperti apa masalah pendidikan di Indonesia dan siapa yang dapat memperbaikinya.Apakah pemerintahan saja sudah cukup? dan kita jelas-jelas tahu benar apa jawabannya.
Pendidikan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi akan diaplikasikan dengan kegiatan berbentuk Seminar, Pelatihan, Workshop dan sejenisnya. Untuk Penelitian sendiri dilakukan melalui Pendekatan atau menjalin hubungan baik dengan berbagai elemen REMA UPI Kampus Cibiru, kami tidak ingin terjadi miscommunication yang pada akhirnya mendekati keterpurukan REMA. Silaturahim antar UKM, ORMAWA, PT dan Pihak Lembaga harus terjaga juga menumbuhkan sikap peduli. Dengan ini kita akan mengetahui apa permasalahan yang sedang terjadi, yang sebelumnya tidak kita sadari atau ketahui. BEM REMA UPI Kampus Cibiru baiknya mengakar dan merambat.Tidak hanya kuat di dalam tapi juga harus kuat keluar untuk menjalin mitra, ataupun sebaliknya.
World class and grassroot understand. Setinggi-tingginya tubuh kita ataupun saat kita terbang, kita tetap akan berpijak ditanah. Ilmu-ilmu dan rasa kepedulian Mahasiswa disalurkan dengan berbagai kegiatan Pengabdian pada masyarakat. Kegiatan tersebut dapat berupa bantuan sosial, sumbangan sukarela, pengabdian sebagai pengajar, Donor Darah, Gerakan Hayu Hejo, kerja bakti dan sebagainya. Ada banyak permasalahan yang muncul di masyarakat, respon anda terhadap suatu masalah adalah cerminan dari akumulasi pengalaman dan pengetahuan yang anda miliki. Dengan title Mahasiswa yang kita miliki jika kita masih tidak peduli, itu ironis. Maka dari itu BEM mengadakan berbagai program untuk menyalurkan rasa peduli REMA dalam beraksi dan berkarya nyata melalui berbagai kegiatan Pengabdian.
Pengurus BEM berganti kepemimpinan setahun sekali, waktu Satu tahun itu lama jika hidup kita dua tahun. Namun tidak bagi mereka yang setiap harinya harus menyelesaikan tugas akademik juga mengabdi sebagai pengurus BEM. Pengoptimalan Tri Dharma Perguruan Tinggi memang menjadi acuan terbaik untuk meningkatkan fungsi dan tugas BEM yang selaras dengan AD/ART REMA. Hidup seorang pengurus BEM dengan sekantong amanahnya, seperti busur panah yang ditarik sedikit kebelakang dan melaju kedepan begitu jauh. Satu tahun melaksanakan tugas dan fungsinya dengan ikhlas, hingga harus mengikhlaskan kepentingan pribadinya, Namun pengurus BEM mendapatkan ilmu dari pendidikan yang tidak didapat kebanyakan Mahasiwa Lain.
Tulisan ini kami tutup dengan sebuah kutipan yang diambil dari buku Fatimah Az-Zahra : “Sesungguhnya api hanya akan membuat emas menjadi kilap, pukulan hanya akan membuat paku menjadi kokoh. Kesulitan hanya akan menjadikan orang-orang besar semakin kuat dan bersinar”.So, lets Own the Problems!, dengan rasa memiliki masalah maka kita akan mau dan berusaha mampu untuk menyelesaikannya. Karena kita bersama untuk saling menguatkan bukan sekedar berkerumun atau bahkan saling melemahkan. Meminjam istilah organisasi sebelah, karena Kita Keluarga.
Febby Noor Fadhillah dan Muhamad Ginanjar Suara
Bismillah :)

0 obrolan:
Posting Komentar