Selasa, 09 Desember 2014

AURORA RASA

#Cerpen 

Namanya Azura, lahir di tahun yang sama dengan penghapusan status planet pluto. Di sebuah tanah subur berudara sejuk dengan air jernih yang melimpah, sebuah surga untuk kehidupan nyaman nan malas. 

Lalu, berapa usia gadis ini sekarang? 
Tahun berapa sekarang? Apakah orbit planet masih tetap?



Ibunya seorang pelukis kata dan perangkai asa,
 terlalu menyukai batu lazuardi dan tentunya menyukai sang suami. Pria yang juga ayah Azura itu merupakan salah satu profesor di bidang Fisika Tuhan dan Matematika Semesta.

Gadis tersebut terbiasa sendiri, lahir sebagai anak tunggal memang bukan alasan utama. Ia bukan pula seorang penyendiri yang membenci keramaian. Bukan juga seorang anak yang dibenci banyak orang. Hanya saja, Ia memilih sendiri saat Ia ingin (hampir sepanjang waktu).

Baginya itu tak pernah menjadi begitu menyedihkan sampai suatu hari di musim semi dengan kilauan cahaya matahari yang memukau dan keindahan warna-warna lembut bunga yang mengagumkan, suara riuh sepatu orang-orang berlari berhasil menabrak gendang telinganya.

Pertama kali dalam hidup (yang ia ingat), jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Ia melihat aliran manusia berlari setengah menari seperti rintik hujan yang bahagia menjemput sang pelangi.

Mereka menyuarakan berita bak gemercik air dan semilir angin senja, memberitakan sebuah kemenangan.. 

*to be continued

0 obrolan:

Posting Komentar