Rangkaian kata, begitu katanya..
Begitupun lagu dan novel..
Aku memandangi setiap baris emosimu..
Aku menapaki setia kata ekspresimu..
Tapi, lagi lagi ini bak teka-teki.
Kamu, Sang Puisi yang justru indah karena teka-tekinya.
Keambiguanmu, menarik untuk dipelajari.
Aku mulai mengagumimu.
Sungguh, aku lagi lagi buntu.
Apa perbedaanmu?
Bisakah kamu perjelas?
Maukah?
Kamu membuat tetap bahagia meski terlihat bodoh.
Kamu membuat mudah tertawa meski terdengar dungu.
Aku suka karena kau puisi bukan lagu atau pantun.
Aku tak peduli jika diksimu cacat, ejaanmu kacau atau majasmu aneh. Kau tetaplah kau.
Puisi,
Aurora, pelangi dan matahari, mana yang kau pilih?
Puisi,
Hujan, senja dan semi, mana yang kau cintai?
Atau aku?
Puisi,
akankah datang waktu disaat kau melepas semua beban dan egomu, lalu memilihku?
Puisi,
akankah datang waktu disaat kau melepas semua keraguan dan menyatakan rasamu?
Karena aku mungkin tidak akan bisa melakukannya.
Mungkin waktuku akan habis sebelum puisi-puisi selesai.
Puisi, ku selipkan mimpi di antara baitmu.
Puisi, mari menyelesaikan mimpi ini bersama.
Lewat kata yang nyata :)
0003.jpg)



0 obrolan:
Posting Komentar