Bacanya dari bagian terbawah dulu :)
Ini tentang 'jodoh', sebuah topik yg tidak ringan bagi KAMI. Bersyukurlah Kita yang masih bisa dengan ringan bermimpi..^^
Namun, dapat tetap tersenyum saat menahan sakit saja merupakan kebahagiaan. Membuat keluarga KAMI tenang juga suatu kebahagiaan.
Dan 'jodoh' adalah salah satu penyebabnya. Karena KAMI, wanita usia muda yang sewajarnya memikirkan pernikahan.
KAMI pikir tidak akan ada yang benar-benar mengerti dengan perasaan 'galau' mereka. Saat sakit orang mudah sekali depresi tanpa sebab.
Agama, keluarga, harta dan sehat. Menjadi syarat yang berat bagi KAMI sahabat-sahabatku, wanita tangguh yang hatinya teranggunkan sakit.
..merubah mimpinya menjadi Wanita yg berkarir dirumah. Tapi, siapa yg mau dengan mengetahui keadaannya seperti ini, pikirnya. KAMI menangis.
..aku takut 'dipanggil' sebelum tua. Aku ingin hidup lebih lama, katanya. Dia yang bermimpi jadi Wanita Karir dan Ibu Rumah Tangga ini..
Dia tidak lagi nampak seenergik dulu. Tubuhnya melemah seiring berjalannya waktu. Ia mengatakan pada KAMI, aku ingin menikah muda...
..membicarakan tentang jodoh. Keadaan ini menghentikan imajinasinya. Ia berkata, aku ingin punya anak yang sehat, tidak sepertiku. Miris.
Sakit yang menyebabkan Ibu, kakek dan ayah dari temannya meninggal. Terpuruk, seperti itulah ungkapnya. Ia tak pernah berpikir akan berat..
..akan datang menggantikan sosok itu. Dan lagi-lagi Sang petir menyambar hatinya yang terluka semakin sakit. Dokter mengatakan ia Sakit.
Namun, lagi-lagi takdir belum memihak padanya. Hubungan 'tidak jelas' itu berakhir begitu saja. Lama, ia pikir, suatu hari yang lebih baik..
Latar belakang keluarga tidak mendukungnya untuk bersikap 'manis'. Dulu, pernah dikabarkan dekat dengan seseorang yang mendekati sempurna.
Dan yang terakhir dan 'kasus' terbaru. Dia Gadis energik, ekstrovert dan agak tomboy. Latar Belakang keluarga menak yang tidak utuh.
Namun, ia tetap yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik. KAMI yakin itu.
Katanya, membicarakan jodoh itu menyedihkan dengan keadaannya yang seperti sekarang. Aku, aku menangis. KAMI, semuanya Benar-benar terluka.
Lagi-lagi Ironis. Akhwat Cantik ini, selalu tertunduk. Tak banyak tingkah. Bagiku, ia paling pantas mendapatkan jodoh yang terbaik.
Sayang, ia tak berani bermimpi. Baginya ada yang mau pun itu sudah merupakan sebuah mukjizat. Ia tak pernah marah. Ia takut Mati seketika.
Ia dikelilingi keluarga yang menyayanginya, tak henti merangkul. KAMI, wanita dengan segala mimpi kecil nan indahnya.
Dia mungkin memang tidak diizinkan berlari. Tapi ia tak pernah berhenti 'berlari' menjauh dari rasa sakit dan keterpurukan.
Ini tentang yang ketiga, yang paling tangguh, menurutku. Dia tumbuh bersama obat-obat kimia dan terkadang dengan tabung oksigen.
Kehidupan yang akan dilaluinya, tidak semudah wanita lain. Yang dengan ringan membincangkan topik Ikhwan yang didambakannya.
Boleh jadi, inilah mengapa banyak orang depresi saat 'divonis' sakit. Bukan karena penyakitnya tapi Kehidupan yang akan dilaluinya..
Mereka sama dengan kaum hawa lain yang selalu bermimpi menikah dengan pangerannya dan memiliki keluarga kecil nan bahagia.
Itu baru dua. KAMI, berempat. KAMI, sahabat-sahabatku yang menangis dibalik ketangguhan hatinya. Mereka wanita Hebat..
Yang kedua, bertahan bersama orang yang dipikirnya tidak mungkin ada yang mau menggantikan dan lebih baik.
Yang pertama Cantik sekali tapi ia mengumbar perasaannya bagi siapapun yang mau, hingga terkesan gampangan.
Ia merasa 'harga'nya turun. Tidak pantas mendapatkan jodoh seperti kakak-kakaknya. Yah, begitulah perubahan drastis mindset kehidupannya.
Petir seketika menyambar hatinya. Ia divonis sakit. Sakitnya memang bukan Kanker tapi menuntutnya untuk selalu waspada.
Yang Kedua tentang Seorang Gadis Sehat. Mahir diberbagai jenis olahraga tangan. Lahir dan tumbuh dalam keluarga 'menak'. Namun..
Tiba-tiba KAMI menjadi lebih berhati-hati ketika membicarakan tentang memiliki Anak. Itu baru satu diantara KAMI.
Ironis. Seorang calon pendidik bagi Anak-anak, tidak dapat merasakan memiliki anak kandung.
Cerita mengejutkan terdengar ditelinga nakal ini. Salah satu dari KAMI rahimnya telah diangkat, dengan kata lain mandul.
Berada dikampus dengan mayoritas 'Akhwat' ini, KAMI menemukan banyak 'Ikhwan Labil' dan seringkali mengecewakan hati beberapa teman KAMI.
Juga dengan keadaan Teman kami lainnya. Entah itu dilihat dari latar belakang keluarga, agama, kecerdasan atau kesehatannya
Bagi saya, dulu. Menikah dan punya anak merupakan suatu hal ringan yang saya pikir, dulu, akan terjadi pada KITA. Tapi, KAMI melihat fakta.
Tidak bermaksud merendahkan atau menyindir siapapun. Pembicaraan ini berawal dengan tawa dan diakhiri tangisan.
KAMI, memiliki banyak kekurangan dalam empat hal yang diutamakan itu.
Sesuatu yang Tabu. Meski dulu tidak. Kini, pembicaraan 'jodoh' bersama sahabat saya yang 'satu' ini bukanlah hal yang ringan.
Ini tentang 'jodoh' di mata KAMI ^^. Bahagialah yang bebas memilih dan Telah dipilih...dengan mudah...
Seseorang yang baik akan berjodoh dengan orang yang baik pula.#jodoh
3 obrolan:
mau ynag mana jodohnya? yaitu sesuatu? atau hujan berpayung?
hmm, yang dipilih dan terpilih olehNya we...:)
nu pasti lain si zae ahahahah
..dan salah satu telah 'pulang' lebih dulu. Mimpinya berlanjut, jodohnya di surga nanti.
Posting Komentar