Senin, 12 Oktober 2015

Mengenang Waktu: Kegagalan Prioritas

Suatu masa di kampus kala itu, sosok ini terasa benar-benar ku kenal. Ia yang memilih untuk berkontribusi dengan mengambil bagian dalam banyaknya kegiatan tapi lupa mengurus kesehatan. Ia yang lebih memilih untuk sibuk di kampus dengan kawan yang dianggap sebagai keluarga daripada pulang untuk bersilaturahim dengan keluarga.

Suatu hari di masa kini, sosok itu bertanya pada cerminan dirinya. Apa yang telah terjadi dalam diri? Mengapa baru disadari? Bahwa waktu telah habis untuk keegoisan diri.

Tidak ada yang salah dengan kegiatannya.
Tidak ada yang salah dengan usahanya.
Hanya satu hal kesalahan dalam hidupnya,
merasa dirinya penting untuk ada.
Sehingga merasa bersalah jika tak hadir padahal orang lain belum tentu menginginkan kehadirannya dan belum tentu membutuhkan kemampuannya.
Belum tentu.


Yang tentu adalah waktu.
Waktu yang dapat menjadi hadiah terbaik untuk orang-orang yang menginginkan keberadaannya dan membutuhkan kemampuannya.


Dina Ujung Kulon Rorompok, 150815.

0 obrolan:

Posting Komentar