Ini titik mencari jati diri. Iya, titik menyadari ada yang hilang.
"Menuju masa depan, menjaga yang mungkin hilang." (Tema Tahunan SCM)
Tidak. Saya tidak sedang merendahkan diri sendiri, saya hanya menyadari kekurangan diri, terlambat.
Kami berjalan di garis start yang sama, bahkan atas kepercayaan sepihak, kami dijadikan bersama dengan saya sebagai mas'ul. Tentu tugas saya menyebarkan semangat dan memastikan anggotanya hadir. Ringan sekali.
Sampai suatu hari,
perubahan demi perubahan datang. Kami tak lagi bersama, setiap bagian dari kami membuat keputusan yang berbeda. Istiqomah itu katanya bukan mempertahankan apa yang ada. Tapi fokus pada tujuan. Begitu katanya.
Maka saya dan yang bertahan harus mengikhlaskan. Harus! Dengan bertahan di kegiatan melingkar, senakal apapun saya.
Bertahan tidak bertahan, semuanya telah menjadi hebat. Mencapai kebahagiaan jiwanya sendiri.
Di semester 5, ada yang sudah berpenghasilan paling sedikit 1,5 jt perbulan. Ada yang menjadi Juara Mahasiswa Berprestasi Kampus. Ada yang menjadi Ketua Bidang Kaderisasi Program Tutorial dan Anggota LDK. Ada yang menjadi Bendahara dan Anggota Majelis Syuro Program Tutorial. Ada yang punya dua kelompok binaan. Bahkan ada yang menjadi Ketua LDK.
Hari ini pun mereka sibuk dengan kebahagiaan dan keberhasilannya. Sedangkan saya?
Jatuh. Menyadari betapa jauhnya saya dari garis depan. Ya, mendapat predikat peserta tertangguh rihlah tidak membuktikan ketangguhan saya dalam kehidupan.
Setelah tiga kali berganti kelompok, dari kelompok peserta TER (katanya) lanjut ke kelompok pengurus Tutor dan kelompok para Aktivis (katanya, kelompok pimpinan). Sekarang, kelompok apalagi? Sahabat seperti apalagi?
Apakah mereka yang hafal 1 Juz dan tetap menerima kesulitan saya dalam menghapal?
Apakah mereka yang menghargai setiap celotehan saya meski mereka sebenarnya jauh lebih cerdas?
Apakah mereka yang menerima ketidakanggunan saya dengan setiap tatapan lembutnya?
Ini hidup! Sekali lagi, saya harus memulai. Mulai berjalan dari tempat saya tersandung sehingga saya bisa berlari dan berjalan bersama wanita hebat di depan saya ini!
Senakal apapun, saya harus tetap melingkar!
Komentar:
"Menuju masa depan, menjaga yang mungkin hilang." (Tema Tahunan SCM)
Tidak. Saya tidak sedang merendahkan diri sendiri, saya hanya menyadari kekurangan diri, terlambat.
Kami berjalan di garis start yang sama, bahkan atas kepercayaan sepihak, kami dijadikan bersama dengan saya sebagai mas'ul. Tentu tugas saya menyebarkan semangat dan memastikan anggotanya hadir. Ringan sekali.
Sampai suatu hari,
perubahan demi perubahan datang. Kami tak lagi bersama, setiap bagian dari kami membuat keputusan yang berbeda. Istiqomah itu katanya bukan mempertahankan apa yang ada. Tapi fokus pada tujuan. Begitu katanya.
Maka saya dan yang bertahan harus mengikhlaskan. Harus! Dengan bertahan di kegiatan melingkar, senakal apapun saya.
Bertahan tidak bertahan, semuanya telah menjadi hebat. Mencapai kebahagiaan jiwanya sendiri.
Di semester 5, ada yang sudah berpenghasilan paling sedikit 1,5 jt perbulan. Ada yang menjadi Juara Mahasiswa Berprestasi Kampus. Ada yang menjadi Ketua Bidang Kaderisasi Program Tutorial dan Anggota LDK. Ada yang menjadi Bendahara dan Anggota Majelis Syuro Program Tutorial. Ada yang punya dua kelompok binaan. Bahkan ada yang menjadi Ketua LDK.
Hari ini pun mereka sibuk dengan kebahagiaan dan keberhasilannya. Sedangkan saya?
Jatuh. Menyadari betapa jauhnya saya dari garis depan. Ya, mendapat predikat peserta tertangguh rihlah tidak membuktikan ketangguhan saya dalam kehidupan.
Setelah tiga kali berganti kelompok, dari kelompok peserta TER (katanya) lanjut ke kelompok pengurus Tutor dan kelompok para Aktivis (katanya, kelompok pimpinan). Sekarang, kelompok apalagi? Sahabat seperti apalagi?
Apakah mereka yang hafal 1 Juz dan tetap menerima kesulitan saya dalam menghapal?
Apakah mereka yang menghargai setiap celotehan saya meski mereka sebenarnya jauh lebih cerdas?
Apakah mereka yang menerima ketidakanggunan saya dengan setiap tatapan lembutnya?
Ini hidup! Sekali lagi, saya harus memulai. Mulai berjalan dari tempat saya tersandung sehingga saya bisa berlari dan berjalan bersama wanita hebat di depan saya ini!
Senakal apapun, saya harus tetap melingkar!
Komentar:
Isis Misbah Al-asy'ari ada bagian lain yang orang lain tidak memilikinya,,, dan yakin hal tersebut adalah hal terhebat,,, #individu=unik
0 obrolan:
Posting Komentar