Ada orang yang menganggapku bodoh sehingga menyepelekan setiap usahaku dan mengabaikan setiap pendapatku.
Ada juga orang yang menganggapku cerdas sehingga mendengarkan setiap ocehanku dan membaca setiap tulisanku.
Mereka yang katanya lebih cerdas seringkali tercengang dengan ideku.
Mereka pun yang katanya lebih bodoh seringkali kecewa dengan sikapku.
Mereka pun yang katanya lebih bodoh seringkali kecewa dengan sikapku.
Bagaimanapun, kebaikan tetap diikuti dan keburukan tetap dicaci.
Anggapan inilah yang hari ini kita sebut dengan persepsi. Padahal persepsi bisa jadi hanya diakibatkan oleh sebuah sensasi. Sensasi yang jelas sifatnya sementara dan belum tentu nyata. Sebuah persepsi yang menimbulkan ekspektasi atas suatu hal yang belum tentu sesuai. Namun kerap kali orang kesulitan mengakui kesalahan atas ekspektasinya atau bahkan persepsinya. Karena sensasi pertama yang diterima logika dan hatinya adalah si objek lah yang salah.
Maret 2015,
Azura Lazuardi
@fenofa
Azura Lazuardi
@fenofa
0 obrolan:
Posting Komentar