Kamis, 26 Maret 2015

Untukmu Hujan; yang tak pernah datang sendirian

Suatu kala di linimasa
Tokoh lama tiba-tiba menyapa
Seolah dirinya dirindukan
Seolah sapaannya diinginkan
Seorang wanita di balik jendela
Menulis kata yang tak terbaca
Seolah suarany tersekat
Oleh rindu yang tersemat
Sebanyak apapun prosa ku tuliskan
Sebanyak itu pula rasa terabaikan
Setinggi apapun mimpi ku gantungkan
Setinggi itu pula hati terjatuhkan
Seorang lelaki berjalan tenang di bawah hujan,
pemilik hati yang senang berada di antara hujan.
Wahai Engkau pemilik hujan,
semoga si pengagum hujan ini dapat segera menari di antara riak dan gemercik air yang tak pernah jatuh sendirian!
Arcamanik, saat hujan siang hari di tanggal 22 Maret 2015
Azura Lazuardi

0 obrolan:

Posting Komentar